Masak untuk bertiga di rumah itu selalu seperti main-mainan, semua serba porsi kecil, porsi sedikit, porsi pas, karena saya penganut “sekali makan harus habis”. Sehingga sebisa mungkin tidak ada sisa, dan tidak dihangatkan apalagi berulang kali. Sebab selain akan mengurangi kualitas nutrisi sayuran, sebagai manusia sosial, kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi 5 menit ke depan. Siapa tau sorenya ada rejeki kiriman makan malam menu tester dari teman, atau diundang makan siang ulang tahun, bahkan sampai berita buruk sekalipun. Naudzubillah sih, ya. Tapi memang pernah kejadian, ada anggota keluarga yang berpulang, sehingga kami harus meninggalkan rumah untuk waktu yang cukup lama. Kebayang repotnya harus buru-buru memasukkan sisa makan ke lemari pendingin yang setelahnya belum tentu ingin dimakan lagi karena sudah beda mood…
Begitu lah, setiap hari hidup saya seolah cuma di dapur, tiap kali mendekati waktu makan, pasti masak dulu hehehe. Tapi ini lebih baik daripada mubazir. Hikmahnya bisa jadi salah satu ajang “bonding” dengan anak, karena dilakukan bersama.
Untuk itu manajemen waktu di dapur perlu strategi. Supaya waktu masak, bikin jus, dan cuci-cuci maksimal cukup dalam 1 jam saja, ya semacam lomba di Master Chef gitu hehehe. Sayur mayur dan buah-buahan yang sudah dibersihkan dan ditiriskan, di tempatkan di kotak beralas serbet bersih, dibagi-bagi untuk beberapa macam menu masakan. Jadi 1 macam bahan bisa untuk 2-3 menu berbeda, dengan cara “mix n match”. Begitu pula dengan bumbu, biasanya sudah saya kupas atau haluskan, disimpan dalam toples-toples di kulkas. Ini disiapkan ketika libur kerja di akhir pekan, mungkin 1x sebulan. Cukup lama kan, durasinya?
Untuk kemudahan menu darurat, saya sediakan beberapa makanan yang saya bekukan, contohnya:
- rendang,
- sambal goreng kentang hati,
- Ayam/ sayap ayam balut tepung,
- ayam ungkep,
- ayam Cordon Bleu,
- saus Bolognese,
- adonan pancake serbaguna (bisa untuk pancake, tepung gorengan manis, atau celupan sosis) dan
- bumbu dasar merah matang (bawang merah, bawang putih, cabe merah, kemiri ditumis). Bumbu merah ini bisa untuk nasi goreng, siapa aja di rumah bisa eksekusi, atau sayur asem seperti resep di bawah ini…
Sayur Asem
By Ade Sri Ishak, Goodiebake.com
Sayuran keras:
1/2 bagian labu siam ukuran kecil, dipotong dadu
1/2 bagian jagung, dibagi 4 (bite-size)
1 sdm kacang tanah
Sayuran empuk:
Beberapa lembar daun melinjo muda, tanpa batang.
1 batang kacang panjang, dipotong 1,5cm
1 batang terong kecil, dipotong dadu
1/2 bagian cabe merah besar, diiris serong.
Bumbu:
5-6 mata asam jawa (segar) atau matang (yang warna hitam)
1 ruas jari lengkuas, kupas, memarkan
1 lembar daun salam
1/4 sdt terasi bakar, dihaluskan (opsional)
1/2 sdt gula merah atau sesuai selera, disisir
3 sdt garam vulkanik atau sesuai selera
1/2 sdt kaldu jamur bubuk, nonMSG
1 sdm bumbu dasar merah, atau: haluskan 2 siung bawang putih, 3 siung bawang merah, 2 butir kemiri kecil, 1/2 bagian cabe merah besar buang biji.
Penyelesaian:
- Didihkan 1 liter air. Rebus mata asam sampai empuk lalu haluskan, saring kulit dan bijinya. Jika pakai asam matang, buang bijinya sebelum direbus. Masukkan lengkuas, daun salam, sayuran keras, lalu rebus sampai setengah matang.
- Masukkan semua bumbu, koreksi rasa.
- Masukkan semua sayuran mudah empuk, didihkan sebentar saja. Tutup panci dan matikan api. Sayuran masih akan proses layu tanpa api.
- Siap dinikmati.