Bukan kebetulan, jika bertepatan di bulan lahirnya pejuang kesetaraan perempuan ini saya mengangkat tulisan tentang sebuah resto yang dimiliki oleh seorang perempuan juga. Yap, Massimo Pizzeria, sebuah rumah makan berkonsep Italian Food yang baru saja dibuka akhir Maret ini memang berasal dari tangan dingin Indri. Wanita berdarah Jawa yang sebelunya telah sukses membidani lahirnya Basilia, healthy food resto di kawasan Simpang Lima Semarang.

Senada dengan Basilia yang memiliki spesialisasi organic food, Massimo Pizzeria juga berkonsep serupa. Bedanya, Massimo Pizzeria membatasi diri pada sajian Italia semata.? Pizza jelas jadi andalan utama dong..
Saat food tasting, status Massimo Pizzeria memang masih soft opening sehingga buku menu pun masih sangat ala kadarnya. Tapi urusan rasa dan bahan jauh dari ala kadarnya. Mbak Indri yang bersuamikan pria Eropa ini sungguh nggak main-main memanjakan lidah pelanggannya lho! Dan karena food tasting kali itu adalah special occasion, maka menu demi menu pun berhamburan ke meja… Hore!
Menu pertama tentu saja pizza! Yang selalu saya suka dari resep racikan mbak Indri adalah pizza dough-nya tipis dan crispy sehingga nggak bikin blenger. Sebagai pemilik perut kecil, tips untuk bisa makan banyak tentu saja membatasi asupan karbohidrat. Nah, dengan roti yang tipis ini tentu saja lambung saya masih bisa menambah kapasitasnya .. lalalala…

Seperti inilah penampakan Pizza Al Tonno (gambar 1) yang toppingnya didominasi tuna. Sebaiknya makan pizza jangan dicocol saus sambel. Tetesan Tabasco lebih pas mengimbangi gurihnya tuna tanpa merusak rasa pizza.
Selain pizza, rupanya malam itu saya harus merelakan diri jadi “kelinci percobaan” dari dapur Massimo yang tentu saja enak-enak semua! Mbak Indri menyebut yang satu ini Cabbage Rollade (gambar 2): daging sapi cincang dan wortel dibungkus helaian kol kemudian dikukus dan disajikan bersama kuah kaldu. Meski membuatnya sangat sederhana, nyatanya tetap istimewa!
Oh ya, sebelumnya kami juga dipersilakan mencicipi Sour Dough Bread (gambar 3), roti dengan rasa agak masam khas Eropa. Dari teksturnya yang kasar kelihatan sekali kalau roti ini memang kaya serat dan dibuat dari tepung gandum. Uniknya, Sour Dough Bread juga disisipi biji bunga matahari lho. Penyajiannya cukup dioles unsalted butter dan selai. Ehm, strawberry jam (gambar 4) yang jadi teman makan si roti ini juga homemade lho! No preservatives and low calorie at all! Wah, menunjang banget buat hidup sehat! Homemade strawberry jam racikan mbak Indri juga menjadi salah satu oleh-oleh layak beli deh. Satu botol selai seperti pada gambar dibandrol 25,9rb aja hehehe promosi
Sebagai penutup, ada dua sajian pie yang bener-bener sayang kalau kelewat. Blueberry pie dan apple pie (gambar 5). Saya sih lebih suka apple pie-nya karena rasanya yang sedikit asam segar. Kulit pie-nya yang menyerupai butiran pasir kasar enak banget, padahal saya bukan penyuka makanan manis.
Sebagai sebuah family resto, Massimo Pizzeria yang berlokasi di Jalan Sultan Agung ini desainnya cukup homey. Konsep healthy Italian food yang diusungnya akan lebih lengkap lagi jika ditunjang oleh ruangan bebas asap rokok. Harga yang dibandrol dijamin nggak akan bikin kantong jebol. Seporsi pizza yang katanya small (tapi ternyata size-nya setara pizza Amerika ukuran medium itu) hanya 45rb. Oh ya kalau ke sini jangan lupa cobain lasagnanya yang memang juara ya!
Massimo Pizzeria Semarang, Italian Cuisine.
Alamat Jalan Sultan Agung No. 96 Semarang.
Nomor Telepon: 024 70502679.
(Satu deretan dengan Samudra Seafood /Bakso Kumis tikungan arah Papandayan)
Jam buka 08.00 – 24.00 WIB.
ENO