Kamu yang tinggal di planet Bekasi pasti tahu Pasar Proyek, kan? Seingat saya ada pasar tumpah di Jl. Mayor Oking (dekat Klenteng) setiap hari Minggu pagi di mana para penjualnya kebanyakan orang-orang Cina. Meskipun ngga terlalu banyak, tapi jajanannya enak-enak.

Nah, rumah Bude saya lokasinya tepat di dekat area pasar itu, tinggal jalan 200 meter akan langsung menemukan hamparan berbagai lapak, dari kelontong sampai makanan tentu saja. Sebagai sarapan, saya sering disuguhi aneka jajanan pagi jika menginap di sana, salah satunya Bubur Jongkong.

Adonan bubur sumsum setelah matang, wanginya menggoda

Selama saya tinggal di Jakarta, sudah lama sekali ngga mendengar apalagi makan jajanan ini, jadi ketika terbersit rindu, saya langsung berniat membuat sendiri bubur ini.

Maafkan daun pisang yg keburu layu nunggu di kulkas kelamaan.

Entah kenapa disebut Jongkong, namanya unik sekali. Bubur sumsum yang seingat saya dibungkus daun pisang, masih agak hangat dan ketika dibuka, gula arennya meleleh di bawah adonan hijau. Teksturnya lembuuut sekali dan aroma daun pisangnya mendukung banget. Ada juga versi hijau dengan kelapa muda, dan hijau-putih dengan kelapa muda.

Demi mengobati kerinduan masa kecil ini, saya sengaja membuatnya sendiri, versi hijau saja, dan tanpa kelapa muda.

Bubur Jongkong Khas Bangka
By Ade Sri Ishak, Goodiebake.com
Untuk 2 porsi

Bahan bubur:
50 gr tepung beras
1 sdt tepung maizena
60 ml santan instan
250 ml air
1 batang daun pandan
1/2 sdt garam pink
Pewarna hijau secukupnya
Beberapa lembar daun pisang
Tusuk gigi

Pelengkap :
Secukupnya gula jawa disisir.

Cara membuat:
Campur dan aduk rata semua bahan bubur, masak sampai matang. Sisihkan.

Siapkan daun pisang, taruh 1 sdm gula jawa sisir, kemudian 100g adonan bubur. Bungkus dan sematkan dengan tusuk gigi.

Kukus 5 menit. Bubur siap dihidangkan dalam keadaan hangat.