Mengunjungi Festival Desa, akhir bulan Oktober lalu di Bumi Perkemahan Ragunan, membangkitkan semangat saya akan kreasi pangan lokal. Di acara yang digelar tahunan itu sarat dengan pegiat pangan organik dan lokal.
Saya hadir untuk mengikuti workshop makanan sehat dari Pak Wied Harry kemudian menikmati hidangan lokal organik dan sederhana.
Saya juga membawa pulang tanaman pepermint, bunga telang, seledri dan peterseli, bonus bibit okra dari Mbak Ade Nurhayati @genusorganik yang pelayanannya ramah sekali.
Salah satu pangan lokal yang saya beli selain tanaman adalah sorghum (foto kanan atas). Di Flores, namanya jagung solor, di Jawa, jagung cantel, jagung grontol. Banyak versi, tapi wujudnya dia-dia juga.
Saya terinspirasi masakan Mbak Christine di booth Kainara Sehat, tapi buatan saya belum sebagus dan seempuk buatannya…
Biasanya saya beli tepung sorghum untuk campuran kue, tapi kali ini saya buat sebagai pengganti nasi. Dan, daripada dibuat tawar, saya coba bumbui dengan aneka rempah. Tampilannya memang seperti jagung, (atau kacang hijau?) rasanya mirip nasi 🙂
“Nasi” Sorghum dimasak dengan Rempah
Inspirasi dari Mbak Christine Kainara, by Ade Sri, Goodiebake.com
Porsi: 2
Ingredients
1 cangkir sorghum putih (bisa direndam semalaman dulu biar cepat empuk)
5 cangkir air
1 batang sereh, pipihkan
1 ruas jari lengkuas, kupas, pipihkan
1 ruas jari jahe, kupas, pipihkan
1 ruas jari kunyit, kupas, haluskan
1 lembar daun salam
1 ruas jari kencur, kupas, pipihkan
Garam laut (optional)
Directions
Cuci sorghum, dan buang bagian yang kopong (mengambang).
Campur dengan dengan semua bumbu.
Masak di rice cooker sampai matang, sekitar 1 jam.
Siap dinikmati dengan aneka lauk kesukaan. Saya menikmatinya dengan kale, balado tahu udang dan timun.