Semenjak menikah dan punya rumah sendiri, hobi saya akan membuat kue semakin menjadi-jadi. Apalagi ketika suami memberikan oven besar sebagai hadiah ulang tahun saya, Agustus lalu, kontan bikin saya leluasa luar biasa untuk berkreasi. Hampir setiap akhir pekan saya mencoba resep-resep kue, baik untuk ditawarkan (baca: jual) maupun dikonsumsi sendiri. Aktifitas ini memerlukan jadwal ketat yang diatur fleksibel sehingga saya dan keluarga tetap bisa mengunjungi orang tua diakhir pekan.
Suatu minggu, ketika saya sedang berjalan-jalan dengan mama di sebuah supermarket besar di Bekasi, kepada saya mama bertanya, “Teteh bisa bikin kue itu, ngga?” sambil menunjuk pada cake berwarna hijau di tangan seorang ibu di depan kami yang memang sedang saya pandangi sejak tadi. Ah, pucuk dicinta ulam tiba, pikirku.
“Itu namanya Chiffon, mama pasti suka yang rasa pandan kan?”, jawabku.
“Iya, kamu bisa bikin?”.
Bisa, balas saya pede 100%. “Minggu depan, ya!”
Dan begitulah, di minggu berikutnya saya realisasikan keinginan mama tersebut. Kebetulan ada jadwal berenang rame-rame sekeluarga jadi pas buat dibawa sebagai cemilan. Malam sebelumnya saya basa-basi, mama mau yang rasa jeruk atau pandan hehehe. Padahal saya sudah tahu jawabannya dan varian jeruk akan saya buat minggu berikutnya, tunggu ya.
Sesampainya di rumah mama, tentu saja loyang langsung dibongkar sebelum berangkat berenang. “Buat makan di sana, pasti nanti kan lapar!”, si mama semangat. Tapi ternyata, ngga banyak yang bisa diselamatkan dari mulut-mulut yang tergiur dengan warna, aroma dan bentuknya yang tinggi ini. Mama 2 potong, Bapak 2 potong, 5 orang anggota keluarga yang lain termasuk saya masing-masing sepotong…
“Teteh, bikinnya cuma segini?”, adik saya berkomentar dengan nada kecewa. Cuma segini, sisa yang bisa saya abadikan untuk blog ini, saya potong tipis biar terkesan masih banyak hohoho.
Oh, seandainya saja rumah saya, mama, kakak dan adik saya tidak berjarak, sudah pasti kue-kue hasil oven akan dipersembahkan untuk mereka dan keponakan-keponakan tersayang saya tiap akhir pekan.
Chiffon Pandan
Diadaptasi dari dapurbunda.com
Bahan 1:
8 kuning telur
135g terigu
100g gula pasir
75ml minyak goreng
100ml air + 1sdt pasta pandan
1/2sdt baking powder
1/2sdt vanilla essens
2sdm susu kental manis
Bahan 2:
8 putih telur
30g gula pasir
1/8 sdt garam, saran saya tambahkan ini biar ga terlalu manis
Campur bahan 1, aduk rata. Sisihkan.
Kocok putih telur dan garam sampai berbusa, masukkan gula sedikit-sedikit sambil dikocok sampai kaku dan mengkilat. Sampai berbentuk ujung tumpul yang kokoh.
Masukkan per 1/3 bagian putih telur ke bahan 1 sampai rata dan habis. Jangan terlalu lama mengaduk biar ngga bantet. Ketuk-ketukkan loyang supaya tidak ada udara yang terperangkap.
Tuang pada loyang chiffon berkaki ukuran 22cm lalu panggang pada suhu 165c selama 45-50 menit.
Chiffon yang berhasil adalah yang pecah pada bagian atasnya.
Segera balik loyang sekeluar dari oven. Biarkan dingin. Keluarkan dengan cara menyisipkan pisau ke sisi-sisi loyang lalu potong-potong dan dihidangkan. Mau difrosting juga boleh, kapan-kapan saya mau coba lagi.