KBB#20: Biskuit Tradisional – Bangket Kacang Mede

KBB#20
KBB#20 mengangkat kue tradisional

GOODIEBAKE.COM: Baru kali ini saya bener-bener dikerjain sama adonan. Dicetak salah, dibulatkan juga susah.
Adalah Bangket Kacang yang seolah “hidup segan, mati tak mau” itu. *Deuh, lebay!*

Mungkin Bangket belum familiar di telinga beberapa orang, seperti halnya saya. Namun kebetulan kue asal Kepulauan Riau ini sedang ramai dijadikan objek perangsang nasionalisme *apaan sih* dalam rangka mengangkat kue khas Indonesia yang dilakukan NCC (Natural Cooking Club) dan KBB (Klub Berani Baking).

KBB#20_Bangket

Dibantu si kecil 🙂

Saya mendapati Kue Bangket sebagai tantangan pertama untuk diterima di komunitas perbakingan KBB melalui surat cinta dari Arfi Binsted, pencetus sekaligus penggerak di group terbatas ini.

Karena November ini super padat, ada ujian kuliah, suami- anak dan 2 keponakan tercinta ultah dan deadline kerjaan, maka saya harus merampungkan tantangan ini dalam 2 tahap. Weekend pertama menghaluskan kacang dan menyangrai terigu, weekend selanjutnya baru dipanggang. Alhamdulillah, sesuai rencana. Yup, padahal ini salah satu resep yang paling simpel yang saya pilih.

Adonan yg mencurigakan.

Adonan yg mencurigakan.

Kenapa kacang? Why not nut? Karena setelah bongkar lemari perang, cuma ada bahan-bahan untuk bikin Bangket Kacang. Sagu pun ngga punya, stok terigu ajah numpuk. Kacang juga saya ganti mede, karena adanya itu dan pas bangetlah, saya ngga suka kue dari kacang tanah. Padahal saya sudah naksir sama Bangket Jeruk Nipis…

Ngeri juga bikin kue ini, karena meski saya bakar agak hangus, teksturnya tetep aja rapuh…puh. Tapi rasanya sempurna!
Yang bego adalah saat saya sadar bahwa saya salah menimbang terigu, harusnya saya pakai 375g bukan 350g. Duh, lieur pisan. Mungkin ini yang menyebabkan adonan sukar dibentuk. Bener kata para suhu di milis, Bangket Kacang emang mawur. Niatnya bikin bunga seperti ini:

CIMG8863

Cetak bunga.

Jadinya kayak gini:

Apa? Jadinya seperti ini? :((

Apa? Jadinya seperti ini? 😦

Akhirnya saya bulatkan aja deh.

Bentuk bulat sahaja!

Bentuk bulat sahaja!

Meski rasanya ngga cacat dan sukses ngglosor sempurna di tenggorokan plus dipuji mertua *ihiy* tapi saya masih ngga habis pikir kenapa sukar dibentuk. Padahal minyak goreng yang saya pakai ngga sampai quota 250ml…

Ya sudahlah, ini resepnya saya buat setengah ukuran ya.

Bangket Kacang Mede

Bahan:
• 375 kg terigu, sangrai dengan selembar pandan sampai kekuningan – saya pakai 350g
• 250 gr kacang mede panggang yang dihaluskan
• 200 gr gula halus
• 250 ml minyak goreng – saya cuma kepake 100 ml
• 1/2 sdt garam

Cara membuat:
Kacang mede saya haluskan dalam 2 versi, kasar dan halus.
Campur terigu + kacang + gula halus + garam.  Masukkan minyak sayur sedikit-sedikit hingga semua tercampur rata.
Bentuk adonan sesuai selera *hmm good luck on this hehehe*. Mungkin dibulatkan lalu digulingkan ke dalam wijen akan lebih berbentuk ya.
Bakar dengan api kecil 140-150 derajat Celsius sekitar 20 menit.
Angkat kukis ini jangan pada saat panas.

Alhamdulillah lulus tantangan pertama.

Alhamdulillah lulus tantangan pertama.

Advertisement

5 thoughts on “KBB#20: Biskuit Tradisional – Bangket Kacang Mede

  1. Pingback: goodiebake.com » Bangket Susu

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.